Objek Wisata Budaya Kampung Adat Namata di Sabu Raijua

Saat Anda tiba di Kabupaten Sabu Raijua, kurang rasanya bila tidak mengunjungi Salah satu Objek Wisata Budaya di sana. Objek Wisata Budaya itu adalah Kampung Adat Namata.

Potret Orang Sabu Asli yang mengenakan Pakaian Adat di Kampung Namata

Selayang Pandang Kampung Adat Namata

Merupakan Obek Wisata Budaya beadar di Desa Raeloro Kecamatan Sabu Barat dengan jarak 2 Km dari dermaga Pelabuhan Laut Seba dan 1 Km dari bandara terdamu. Kampung Adat Namata ada berbagai upacara Adat dan pertemuan imam adat.

Pada perkampungan adat Namata ada berbagai Batu Bulat yang bersejarah dan Altar tiap-tiap suku serta terdapat pula Tenun ikat yang halus dan indah motifnya.

Pakaian Adat Sabu Raijua

Kampung Adat Namata yang biasa dikunjungi wisatawan ini perlu dipelihara dan mempertahankan keasliaa budaya dan situs secara baik tanpa menambah apalagi mengubah situs.

Mengenakan Pakaian Adat Sabu Raijua

Saya berkesempatan untuk mengenakan Pakaian Adat Sabu Raijua di Kampung Adat Namata ini. Pakaian Adat yang saya kenakan pula memiliki nama dan kegunaannya, agar tidak salah maka saya pun meminta informasi ke teman Yulyanti Udju Lomi dan Dorkas Dere perihal hal tersebut. Berikut ini informasi yang saya dapatkan :

1. Higi Huri / Selimut

Tenun Selimut Sabu Raijua

Biasa di pakai oleh kaum lelaki saat acara adat baik itu pernikahan maupun duka. Selimut ini dapat digunakan untuk bawahan atau semacam mengenakan sarung dan selendang.

2. Wudhu – Kalung Leher

Kalung Leher

Kalung Leher ini biasanya dikenal secara umum dengan nama Mutis. Wudhu ini juga sebenarnya dapat kita temukan di berbagai tempat di Nusa Tenggara Timur.

3. Lehu Kattu

Lehu - Mahkota Pria Sabu Raijua

Biasa di pakai oleh kaum pria sebagai simbol mahkota. Menurut cerita, Lehu ini dulunya digunakan oleh Gajah Mada. Menurut saya itu lumayan logis karena perbedaannya yang mencolok, karena umumnya di Nusa Tenggara Timur hampir semua menggunakan tenun bukan batik. (Kalau teman-teman tahu mohon berikan komentar di kolom yah)

4. Tud’i Hule – Pisau

tud'i - pisau Sabu Raijua

Biasa digunakan sebagai pelengkap dalam balutan Sabu untuk laki-laki. Tapi juga di pakai perempuan untuk kegunaan di dapur. Dulu biasanya saudara-saudara dari Kecamatan Liae yang menjual ke Sabu Tengah/Timur dengan berjalan kaki.

5. Dari Wake

Dari Wake - Ikat Pinggang

Digunakan sebagai ikat pinggang untuk memperkuat Selimut yang dipakai dan juga untuk Tud’i Hule atau Pisau.

Atap Rumah Adat Sabu Raijua

Jika teman-teman perhatikan dengan seksama, atap rumah adat Suku Sabu Raijua merupakan penerapan dari kapal atau perahu terbalik. Hanya itu informasi yang sejauh ini saya dapatkan. Rumah Adat ini juga sampai dengan saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat di Sabu Raijua.

Rumah Adat Suku Sabu Raijua

Tata Kerama saat ada di Kampung Adat Namata

Bagi kalian yang baru pertama kali datang ke Kampung Adat Namata, sebaiknya bertanya terlebih dahulu sebelum berpijak di batu-batu bundar yang ada. Karena ada beberapa batu yang dianggap sakral yang tidak boleh diijak.

Menurut warga sekitar Batu-batu yang ada di kampung adat Namata itu biasa digunakan untuk duduk pada saat rapat.

Lokasi Kampung Adat Namata

 

Share your love
Avatar photo
Edri Brow

Founder of East Nusa Tenggara
Website Design, Media Sosial Manajemen dan Konten Kreator.

Articles: 103
Sombra Coffee