Kerajaan Amarasi: Jejak Sejarah di Selatan Kupang yang Masih Hidup

Di Pulau Timor, terdapat 10 kerajaan yang masing-masing dipimpin oleh seorang usif atau kaisar. Kerajaan Amarasi yang berada di wilayah Kabupaten Kupang saat ini, secara de jure memang sudah tidak ada, tetapi secara de facto, kerajaan ini masih kuat keberadaannya. Raja Amarasi saat ini adalah Robert Koroh. Masyarakat lokal menyebut raja dengan sebutan usif.

Asal Usul Nama dan Legenda Awal Kerajaan Amarasi

Nama Kerajaan Amarasi bermula ketika raja pertamanya memungut seorang bayi yang sedang menangis di bawah pohon rasi. Kemudian bayi tersebut dijadikan anak dan dinamakan Nai Rassi, sehingga kerajaannya dinamai Amarasi (Parera, 1994: 274).
 Raja Amarasi saat ini adalah Robert Koroh. Masyarakat lokal menyebut raja dengan sebutan usif.
Raja Amarasi saat ini adalah Robert Koroh. Masyarakat lokal menyebut raja dengan sebutan usif.

Namun ada versi lain, seperti yang dituturkan oleh Raja Robert Koroh, bahwa kerajaan Amarasi berasal dari eksodus seorang Putra kaisar dari Kerajaan Wehali yang ada di Kabupaten Malaka saat ini. Pada saat itu, terjadi perang antara saudara sehingga menyebabkan hilang atau rusaknya benda-benda pusaka. Imbas dari perang antar saudara ini membuat Maromak Oan sebagai kaisar mengusir salah satu putra mahkota yang bernama Nai Rasi keluar dari wilayah kerajaan Wehali. Nai Rasi bersama rombongan yang setia kepadanya kemudian meningalkan wilayah Wehali, sempat menetap di wilaayh Biboki yang saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, kemudian melanjutkan perjalanan hingga sampai ke daerah Amarasi sekarang ini.

Asal Usul Nama dan Legenda Awal Kerajaan Amarasi

Wilayah dan Pembagian Pemerintahan Tradisional

Wilayah Kerajaan Amarasi sebelumnya mencakup daerah di selatan bagian barat Pulau Timor. Wilayah ini termasuk Kabupaten Kupang bagian selatan hingga Kupang, sekarang menjadi Kecamatan Amarasi, Kecamatan Amarasi Barat, Amarasi, Amarasi Timur, dan Amarasi Selatan.

Wilayah Kerajaan Amarasi berawal dari satu kerajaan yang berpusat di Buraen dan Baun. Kedatangan Belanda ke Pulau Timor menyebabkan terjadinya perubahan dalam wilayah Kerajaan Amarasi. Pihak Belanda membagi wilayah Kerajaan Amarasi menjadi tiga kefetoran yaitu Kefetoran Enno beribukota di Oekabiti, Kefetoran Tasi-nono beribukota di Buraen dan Kefetoran Rua-tnan beribukota di Baun. Wilayah Baun terletak di bagian barat wilayah Kerajaan Amarasi, wilayah Oekabiti terletak di bagian utara Kerajaan Amarasi, sedangkan Buraen berlokasi di selatan wilayah Kerajaan Amarasi yang memanjang dari tengah sampai ke Sungai Noilmina. Amarasi berbatasan dengan tiga kerajaan, yaitu Kerajaan Amanuban, Amabi, dan Nekmese.

Perpindahan Pusat Pemerintahan Kerajaan

Menurut penuturan Robert Koroh sebagai Raja Amarasi sekarang, dahulu pusat pemerintahan Kerajaan Amarasi sempat berpindah tiga kali. Pertama pusat pemerintahan berada di Baun, setelah itu sempat berpindah ke Buraen. Oekabiti menjadi pusat pemerintahan berikutnya setelah Buraen. Perpindahan pusat pemerintahan ini dilakukan oleh Usif Alex Koroh. Perpindahan pusat pemerintahan bertujuan untuk pengembangan dan pemerataan wilayah Baun, Buraen, dan Oekabiti sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercipta.

P1050249

Peran Kerajaan Amarasi Setelah Kemerdekaan

Pada masa kemerdekaan, wilayah Kerajaan Amarasi dimasukkan dalam wilayah Kabupaten Kupang dan dijadikan sebuah kecamatan yang wilayahnya terdiri dari gabungan ketiga kefetoran sebelumnya. Pemerintah membuat kebijakan bahwa raja suatu kerajaan di Timor dijadikan sebagai camat. Raja Amarasi waktu itu adalah Victor H.R Koroh (1967-1977) yang juga otomatis menjadi camat.

Pada masa kepemimpinan Raja Victor H.R. Koroh tahun 1967-1977, wilayah Kerajaan Amarasi dibagi menjadi empat kecamatan yang masing-masing memiliki ibukota atau pusat pemerintahan. Kecamatan Amarasi Barat beribukota di Baun, Kecamatan Amarasi beribukota di Oekabiti. Buraen menjadi pusat pemerintahan Kecamatan Amarasi Selatan, sedangkan Amarasi timur memiliki pusat pemerintahan di Pakubaun. Masing-masing kecamatan dikepalai oleh camat. Pemilihan raja sebagai camat tidak lagi dilakukan karena keterbatasan masa jabatan yaitu lima tahun. Dahulu, raja ditunjuk sebagai kepala swapraja dan kemudian camat.

Raja Amarasi Masa Kini

Raja Kerajaan Amarasi sekarang adalah Robert Koroh yang merupakan raja ke-19. Pemerintahan raja pertama dimulai pada tahun 1665 di bawah kepemimpinan Antonio I, dilanjutkan oleh Tomás, António II, Affonco, Augusto, dan seterusnya hingga Robert Koroh. Wilayah Kerajaan Amarasi memiliki luas 64 km2 .

Share your love