Kalabahi, Eastnusatenggara.id, – Keindahan dan keunikan Alam pada Pantai Pasir Tiga Warna di kampung Puntaru, Desa Tude, kecamatan Pantar Tengah, kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, pantai ini memiliki pasir 3 warna yang berada di bawa kaki Gunung Sirung.
Pantai ini dikenal dengan sebutan pantai 3 warna tetapi dilihat dengan seksama pantai ini memilki lebih dari 3 warna. Tiga warna yang dominan adalah coklat kemerahan, hitam dan putih transparan seperti butiran gula pasir. Uniknya lagi warna air laut di pantai 3 warna ini juga berbeda dengan pantai lainnya, warnanya bergaransi hijau, kuning dan coklat sehingga terlihat sangat cantik, apalagi bentuk pantainya juga melengkung sebagai latar belakangnya.

Perpaduan antara pantai pasir coklat kemerahan, batuan merah di pinggir pantai, laut kuning hijau dan dua gunung dari kejauhan menciptakan panorama yang sangat menakjubkan. Di pantai 3 warna ini terdapat terdapat sumber air panas sebagai tempat mandi masyarakat setempat. Hijau daun pandan sepanjang pesisir pantai 3 warna semakin mempercantik keindahan pantai. Debur ombak dibibir pantai menyebur campuran pasir berwarna menambah keindahan pantai di ujung kecamatan pantar tengah. Laut pantai pasir 3 warna sedikit ekstrim membuat perahu motor yang akan datang ke Puntaru harus ekstra hati-hati.

Pantai pasir 3 warna berada dibawah gunung sirung yang lahar-lahar bekas semburan gunung sirung telah membentuk bebatuan sepanjang aliran air belerang dari Masi Sosoli (belerang panas red) di perkampungan Resetlemen Tude hingga Ang Blegur di pantai pasir 3 warna.
Belerang-belerang yang berserakan disepanjang aliran kali belerang belum mengetahui kegunaannya. Padahal belerang bermanfaat sebagai aneka bahan industri. Berada di puntaru kita akan sering bertemu dengan orang yang datang ke puntaru khusus untuk mengobati penyakit gatal dan koreng.
Untuk berkunjung ke pantai 3 warna, maka pengunjung harus menggunakan perahu motor menyebrang ke pulau pantar, Saat ini puntaru menjadi salah satu objek wisata masyarakat di kecamatan pantar tengah yang banyak orang di luar yang belum mengetahui keindahan pantai tersebut. (Eka Blegur).